Pada Malam kemarin, aku mendengar sebuah cerita menarik dari seorang ustadz, Seorang ustadz itu menceritakan kalo ada sebuah kisah, Dimana ada Ustadz berceramah di suatu majlis dan mengutarakan pendapatnya "Kalau Dunia itu gelap dan Alam Kubur itu terang".
kemudian ustadz itu bertanya kepada jama'ahnya, dan menyuruh barang siapa yang percaya dengan pernyataan tersebut maka boleh meninggalkan masjid, dan barang siapa yang tidak percaya maka tetaplah di dalam masjid. kemudian hampir semua jama'ah keluar dan meninggalkan masjid, kecuali 3 pemuda.
kemudian sang ustadz pun bertanya kepada pemuda tersebut, "Apakah kalian tidak percaya kalau dunia itu gelap dan alam kubur itu terang?" dan 3 pemuda pun menjawab "tidak percaya". Sang ustadz lalu mengajak ke 3 pemuda itu ke suatu tempat, dan sampailah di depan mulut sebuah gua yang gelap. Mereka semua heran
mengapa mereka dibawa kesini oleh sang ustadz. Lalu ustadz tersebut
membagikan karung pada setiap pemuda tersebut. Lalu ia menyuruh mereka
untuk masuk ke dalam gua tersebut dan menggambil batu-batu yang ada
didalamnya.
Pemuda yang pertama tanpa berpikir panjang langsung menuruti apa kata ustadz tersebut, ia mengambil semua batu, karena gelap gulita ia ambil semua yang ditemuinya sehingga karungnya terisi penuh. Pemuda yang kedua ia ragu-ragu akan perintah sang ustadz maka ia hanya mengambil sedikit sehingga karungnya hanya terisi setengahnya saja. Sedangkan pemuda yang ketiga ia merasa telah dibodohi oleh sang ustadz maka ia tidak mengambil apa-apa dari dalam gua tersebut.
Setelah sekian lama maka para pemuda tersebut kembali keluar gua ntuk menemui ustadz. Sesampainya di mulut gua, sang ustadz menyuruh mereka untuk membuka karungnya, dan alangkah terkejutnya mereka ternyata semua batu yang mereka kumpulkan itu adalah intan permata, saking terkejutnya mereka semua jatuh pingsan. Setelah siuman semua, pemuda pertama menyesal karena merasa batu yang dibawanya masih sedikit, seandainya ia meminta karung lagi untuk menampung semua batu maka ia akan lebih untung lagi, pemuda kedua menangis tersedu-sedu karena menyesal mengapa ia tadi ragu-ragu untuk mengambil batu-batu tersebut, pemuda yang ketiga merasa paling menyesal, mengapa ia menyia-nyiakan semuanya sehingga ia menangis meronta-ronta.
Maka sang ustadz berkata," Itulah jawaban dari pertanyaan kalian, semua manusia tenggelam dala kegelapan dunia. Semuanya akan terlihat di alam kubur sana. Mereka lupa pada amal-amal shaleh mereka yang akan menjadi cahaya dan menyinari alam kubur mereka. Mereka terlalu sibuk dengan hal yang nampak dan meremehkan hal yang tidak nampak, kenapa? Karena mereka berada dalam dunia yang penuh dengan kegelapan, semua amal yang kalian lakukan didunia tidak akan terlihat pahalanya didunia ini. Tanpa ada cahaya keimanan yang menyinari, sehingga apabila mereka masuk ke liang lahat, barulah manusia sadar bahwa selama ini mereka hidup dalam bayang-bayang dunia, bahwa apa yang mereka kejar hanyalah tipuan semata, dan bahwa yang mereka cari hanyalah pemenuh atas kebutuhan nafsu mereka.
Semestinya amal shalih itulah yang harus mereka usahakan ketika hidup di dunia yang ‘gelap’ ini agar dapat menolong mereka ketika telah berada dalam alam kubur yang ‘terang benderang’ kelak. Siapakah ‘mereka-mereka’ yanng hidup dalam bayang-bayang kegelapan itu?. Mereka adalah kita. Siapa kita?. Itulah saya, anda, dia, dan kita-kita semua.
Maka sahabat-sahabta yang dirahmati Allah, segeralah kita meninggalkan kesibukan dunia. Bergegaslah mengejar amal shalih, yang akan memberi manfaat kepada kita di akhirat nanti. Wallahu a’lam
Pemuda yang pertama tanpa berpikir panjang langsung menuruti apa kata ustadz tersebut, ia mengambil semua batu, karena gelap gulita ia ambil semua yang ditemuinya sehingga karungnya terisi penuh. Pemuda yang kedua ia ragu-ragu akan perintah sang ustadz maka ia hanya mengambil sedikit sehingga karungnya hanya terisi setengahnya saja. Sedangkan pemuda yang ketiga ia merasa telah dibodohi oleh sang ustadz maka ia tidak mengambil apa-apa dari dalam gua tersebut.
Setelah sekian lama maka para pemuda tersebut kembali keluar gua ntuk menemui ustadz. Sesampainya di mulut gua, sang ustadz menyuruh mereka untuk membuka karungnya, dan alangkah terkejutnya mereka ternyata semua batu yang mereka kumpulkan itu adalah intan permata, saking terkejutnya mereka semua jatuh pingsan. Setelah siuman semua, pemuda pertama menyesal karena merasa batu yang dibawanya masih sedikit, seandainya ia meminta karung lagi untuk menampung semua batu maka ia akan lebih untung lagi, pemuda kedua menangis tersedu-sedu karena menyesal mengapa ia tadi ragu-ragu untuk mengambil batu-batu tersebut, pemuda yang ketiga merasa paling menyesal, mengapa ia menyia-nyiakan semuanya sehingga ia menangis meronta-ronta.
Maka sang ustadz berkata," Itulah jawaban dari pertanyaan kalian, semua manusia tenggelam dala kegelapan dunia. Semuanya akan terlihat di alam kubur sana. Mereka lupa pada amal-amal shaleh mereka yang akan menjadi cahaya dan menyinari alam kubur mereka. Mereka terlalu sibuk dengan hal yang nampak dan meremehkan hal yang tidak nampak, kenapa? Karena mereka berada dalam dunia yang penuh dengan kegelapan, semua amal yang kalian lakukan didunia tidak akan terlihat pahalanya didunia ini. Tanpa ada cahaya keimanan yang menyinari, sehingga apabila mereka masuk ke liang lahat, barulah manusia sadar bahwa selama ini mereka hidup dalam bayang-bayang dunia, bahwa apa yang mereka kejar hanyalah tipuan semata, dan bahwa yang mereka cari hanyalah pemenuh atas kebutuhan nafsu mereka.
Semestinya amal shalih itulah yang harus mereka usahakan ketika hidup di dunia yang ‘gelap’ ini agar dapat menolong mereka ketika telah berada dalam alam kubur yang ‘terang benderang’ kelak. Siapakah ‘mereka-mereka’ yanng hidup dalam bayang-bayang kegelapan itu?. Mereka adalah kita. Siapa kita?. Itulah saya, anda, dia, dan kita-kita semua.
Maka sahabat-sahabta yang dirahmati Allah, segeralah kita meninggalkan kesibukan dunia. Bergegaslah mengejar amal shalih, yang akan memberi manfaat kepada kita di akhirat nanti. Wallahu a’lam
0 Komentar untuk "Dunia Itu Gelap, Alam Kubur Itu Terang"